Sewaktu Johnny dan Jennifer baru pacaran, Johnny melipat 1000
burung kertas buat Jennifer, menggantungkannya di dalam kamar Jennifer.. Johnny mengatakan 1000
burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya.. Waktu itu, Jennifer
dan Johnny setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua..
Tetapi pada suatu saat, Jennifer mulai menjauhi Johnny.. Jennifer memutuskan untuk menikah dan pergi ke
Perancis -
Paris.. Tempat yang dia impikan didalam mimpinya berkali-kali itu..
Sewaktu Jennifer mau mutusin Johnny, Jennifer bilang sama Johnny,
“Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa..
Menikah bagi cewek adalah kehidupan ke-dua kalinya.. Aku harus
bisa memegang kesempatan ini dengan baik.. Kamu terlalu miskin,
sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah
menikah...!!”
Setelah Jennifer pergi ke Perancis, Johnny bekerja keras.. Dia
pernah menjual koran… Menjadi karyawan
sementara.. Bisnis kecil.. Setiap pekerjaan
kerjakan dengan sangat baik dan tekun..
Sudah lewat beberapa tahun.. Karena pertolongan teman dan
kerja kerasnya, akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan..
Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Jennifer, dan dia masih tidak
dapat melupakannya..
Pada suatu hari... waktu hujan, Johnny dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan.. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Jennifer.. Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos..
Johnny mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut..
Pada suatu hari... waktu hujan, Johnny dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan.. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Jennifer.. Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos..
Johnny mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut..
Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung, tetapi badan mereka tetap basah karena hujan..
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Johnny tercegang oleh
apa yang ada di depan matanya..
Itu adalah tempat pemakaman.. Dia melihat di atas papan nisan Jennifer tersenyum sangat manis terhadapnya.. Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Johnny, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup..
Orang tua Jennifer memberitahu Johnny, Jennifer
tidak pergi ke Paris, Jennifer terserang kanker, Jennifer pergi
ke surga.. Jennifer ingin Johnny
menjadi orang sukses, mempunyai keluarga yang harmonis, maka
dengan terpaksa dulu berbuat demikian terhadap Johnny..
Jennifer bilang dia sangat mengerti Johnny, dia percaya kalau Johnny pasti akan berhasil.. Jennifer mengatakan kalau pada suatu hari Johnny akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi..
Johnny langsung berlutut, berlutut di depan makam Jennifer, menangis dengan begitu sedihnya..
Hujan pada hari itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Johnny..
Johnny teringat senyum manis Jennifer yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah.. Sewaktu Orang tua Jennifer keluar dari pemakaman, mereka melihat kalau Johnny sudah membukakan pintu mobil untuk mereka..
Lagu sedih terdengar dari dalam mobil tersebut,
"Hatiku tidak pernah menyesal, semuanya hanya untukmu 1000 burung kertas, 1000 ketulusan hatiku, beterbangan di dalam angin menginginkan bintang yang lebat besebaran dilangit.. Melewati sungai perak, apakah aku bisa bertemu denganmu? Tidak takut berapapun jauhnya, hanya ingin sekarang langsung berlari kesampingmu. Masa lalu seperti asap.... hilang dan tak kan kembali… menambah kerinduan di hatiku... Bagaimanapun dicari, jodoh kehidupan ini pasti tidak akan berubah…"
No comments:
Post a Comment